PENTINGNYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK

Oleh : Drg. Hj. Fitri Ellyswari, MM

Jangan anggap remeh kesehatan gigi dan mulut anak. Banyak orang tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Maka dari itu, betapa penting perhatian orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak, terutama anak-anak yang masih balita. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak. Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit. Setiap orang tua sebaiknya menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa anak-anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan memberi mereka awal kehidupan yang baik sehingga mereka mampu bersaing di masa depan. Pertumbuhan gigi pada anakditandai dengan pemunculan gigi pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam rongga mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan suatu tanda pertumbuhan seorang anak. Tahap pertama pertumbuhan gigi sangat jelas selama minggu keenam dari kehidupan embrional. Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting pertumbuhan seorang anak. Orang tua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya. Orang tua juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan member contoh cara menyikat gigi yang benar. Salah satu fungsi gigi susu dianggap penting ialah perkembangan fungsi bicara. Kemampuan menggunakan gigi-geligi untuk pengucapan didapatkan seluruhnya dengan bantuan gigi susu. Gigi susu juga berperan dalam fungsi kosmerik dengan perkembangan penampilan anak. Secara tidak langsung cara bicara anak dapat dipengaruhi jika terdapat kesadaran pada dirinya akan kerusakan pada gigi, dan hal ini akan membuatnya malu ketika membuka mulut saat bicara. Perawtan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Anak juga harus diajak atau diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat bermanfaat dalam membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa takut anak kepada dokter gigi. Orang tua dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anaknya, yaitu dengan mangajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara ini juga mengenalkan pada anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan peralatan yang digunakan dokter. Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau ayahnya tetap tenang saat dokter gigi melakukan perawatan. Tak kalah penting ialah memilih dokter gigi anak yang memahami dan mendapat pendidikan bagaimana membuat anak-anak nyaman saat ke dokter gigi. Misalnya, dokter yang menyediakan ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta mengisi dinding ruangan dengan gambar-gambar yang menarik dan disukai anak-anak. Selain itu, orang tua harus memperhatikan pola makan anak. Jangan terlalu sering member anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis ini mudah tertinggal dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan berakibat tidak baik. Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi didalam mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang atau yang dikenal sebagai karies. Nursing Bottle Caries (NBC) atau disebut juga baby bottle tooth decay-sindrom botol bayi yang menjadi penyebab nomor satu kerusakan ekstensif pada gigi anak-anak dibawah umur tiga tahun adalah suatu kondisi dimana gigi susu balita telah rusak, bahkan sering kali menjadi busuk, hingga permukaan gusi. NBC ini banyak terjadi pada anak-anak karena seringnya mengonsumsi minuman yang mengandung gula, seperti susu, sari buah, dan minuman ringan lainnya, yang diberikan kepada anak menjelang tidur. Gula yang terkandung dalam minuman-minuman tersebut oleh bakteri yang terdapat pada plak gigi diubah menjadi asam yang akhirnya menimbulkan kebusukan pada kerusakan pada gigi. Terdapat beberapa cara untuk menghindari terjadinya kasus NBC : 1. Hindari atau kurangi makanan yang manis. Fruktosa (gula meja) dekstrosa, dan sirup jagung mengandung gula yang dapat menimbulkan asam pembusuk dalam jumlah lebih besar dibandingkan dengan makanan non gula lainnya. 2. Jangan berikan makanan atau minuman kepada anak-anak menjelang tidur tanpa melakukan penyikatan gigi atau pembersihan gigi setelahnya. Bila anak terbiasa meminum susu dalam botol menjelang tidur sampai tertidur, bersihkan giginya dengan kapas atau kain yang telah dibasahi. 3. Bila anak harus atau terbiasa memegang botolnya saat akan tertidur, isi botol dengan air putih. Indikator kesehatan mulut dapat dilihat dari kebersihan mulut serta ada atau tidaknya gingivitis (pembengkakan gusi). Gingivitis adalah peradangan yang melibatkan jaringan gingival (gusi) disekitar gigi. Gingivitis pada anak-anak diakibatkan oleh adanya plak (massa lunak yang melekat pada permukaan gigi dan mengandung koloni bakteri) dan kalkulus (plak yang telah mengeras), yang dihubungkan dengan kebersihan mulut yang tidak baik. Penyakit gingivitis ini jika dibiarkan akan menjadi bentuk destruktif yang mengenai jaringan periodontal (jaringan sekitar gigi). Pemeliharaan kesehatan anak-anak berumur dibawah lima tahun masih tergantung kepada orang tua. Orang tua terutama ibu, mempunyai peran yang sangat dominan dalam upaya pencegahan penyakit gingivitis ataupun penyakit mulut lainnya. Peran ibu dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak dapat dilihat dari sikap dan perhatiannya terhadap perawatan gigi dan mulut anaknya. Usaha untuk mencegah kerusakan gigi tentunya tidak dilakukan dengan mengurangi pemberian susu kepada anak, mengingat penyebab utama timbulnya karies gigi dan gingivitis adalah plak, upaya yang dapat dilakukan ialah membersihkan plak dari permukaan gigi. Upaya tersebut dapat berupa penyikatan gigi, kumur-kumur, dan pembersihan gigi dengan kapas atau kain basah pada balita. Bila anak sudah agak besar, orang tua harus dapat membantu anak untuk memulai runtinitas menggosok gigi. Caranya dengan mengajari dan memberi contoh bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar. Kebersihan gigi dan mulut hanya dapat dicapai dengan menyikat gigi secara benar, rutin, dan teratur setiap hari terutama menjelang tidur agar permukaan gigi terbebas dari plak.
Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan gig, gusi, dan mulut :
Jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari. Berilah anak pengertian tentang manfaat menyikat gigi. Misalnya gigi jadi bersih, tidak berlubang, gigi tidak sakit atau bengkak dan sebagainya.
Jangan pernah menyerah bila anak enggan melakukan kebiasaan baik ini. Motivasilah mereka. Lain waktu hadirkan buku cerita atau dongeng yang menguatkan motivasi mereka.
Buatlah kegiatan menyikat gigi sebagai acara yang menyenangkan. Misalnya, berikan sikat gigi dengan bentuk, corak, dan warna yang menarik.
Gunakan sikat gigi yang sesuai dengan bentuk mulut dan gigi.
Untuk bentuk mulut yang kecil, gunakan sikat gigi yang kecil pula dengan ujung atau kepala sikat yang mengecil. Begitupun bagi mereka yang gigi gerahamnya menjorok ke dalam dan jumlahnya lebih banyak dari pada umurnya.
Mereka yang mempunyai gigi tak rata, banyak yang ginsul, bertumpuk, atau selang seling, dianjurkan menggunakan sikat gigi yang mempunyai bulu sikat zigzag karena bisa mempermudah membersihkan setiap gigi dan celah gigi yang tidak beraturan. Pilih sikat gigi yang berbulu lembut dengan pegangan yang mantap dan tidak licin.
Pasta gigi sebenarnya hanya untuk membantu kenyamanan dan memberikan rasa saat kita menyikat gigi atau lidah. Menurut penelitian, dengan atau tanpa pasta gigi, sepanjang menyikat gigi dilakukan secara benar, baik dan sempurna, maka hasilnya sama saja. Pasta gigi untuk anak balita sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi terlebih dahulu karena sering tertelan atau ditelan. Kalaupun mau menggunakan pasta gigi, gunakan yang benar-benar bebas flour. Kelebihan flour dalam tubuh justru bisa menyebabkan gigi rusak.
Sikatlah gigi dengan cara yang benar, yaitu :
Lakukan gerakan menyikat dari bagian merah ke putih (dari gigi ke gusi) untuk bagian penampang gigi (depan dan samping). Ingat, arahnya tidak boleh bolak balik karena bisa mencederai gusi dan kotoran tidak keluar dari gigi.
Jika melakukan gerakan seperti itu pada gigi anak dirasa sulit, disarankan untuk melakuka gerakan memutar searah jarum jam. Hal ini dilakukan sekaligus untuk melakukan massage pada gusi anak.
Untuk menyikan permukaan kunyah, lakukan gerakan horizontal satu arah dari dalam ke luar. Cara ini berlaku untuk gigi atas dan bawah, bagian luar maupun dalam.
Jangan terbur-buru. Saat menyikat gigi, lakukan dengan santai dan relaks. Lakukan pembersihan setiap dua gigi dengan kekuatan sedang hingga semua gigi tersikat dengan baik.
Bila kita konsisten menjaga kesehatan gigi, sebenarnya kita telah mengajarkan anak untuk mejanga kesehatan gusi. Meskipun demikian ada beberapa masalah serius pada gusi seperti gusi bengkak, gusi naik dari celah gigi, atau gusi kotor. Namun untuk masalah tersebut dokterlah yang dapat mengatasinya. Disamping itu yang perlu diketahui, penyakit gusi juga bisa disebabkan faktor genetik. Itulah mengapa, tak sedikit orang muda usia tanpa sebab apa-apa giginya tanggal atau goyang sendiri. Perubahan hormonal pada anak yang tengah menjalani masa puber dan ibu hamil, misaljuga bisa menyebabkan penyakit gusi seperti gusi berdarah. Begitu pula bila anak atau orang dewasa yang sedang menjalani terapi obat jangka panjang, gusinya mudah sekali bengkak dan berdarah.
Gunakan obat kumur seperlunya. Penggunaan setiap hari tidaklah baik karena obat kumur juga membunuh bakteri yang berada dalam mulut selain bakteri jahat.
Jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan sikta gigi. Caranya, setiap habis digunakan bersihkan sikat gigi dengan air, lalu ketuk-ketukkan sebelum dimasukkan kedalam flipper yang punya banyak lubang untuk sirkulasi dan mengeluarkan air pada bagian bawahnya. Selain itu, lebih baik lagi jika satu minggu sekali sikat gigi tersebut kita rendam dan cuci menggunakan air panas. Tak lupa, lekas ganti sikat gigi jika sudah rusak, sekalipun baru beberapa saja bulu sikatnya yang tanggal atau merekah.
Merawat kebersihan lidah tak serumit menyikat gigi, cukup gunakan alat pembersih lidah. Lakukan gerakan menarik dari arah dalam ke luar. Supaya lebih enak dan nyaman, bisa juga kita gunakan pasta gigi. Untuk anak apalagi balita, biasanya orang tua akan kesulitan melakukan hal ini. Terlebih lagi masih agak sulit menemuka alat pemebrsih lidah untuk anak. Sebagai gantinya, gunakan saja sikat gigi anak sebagai alat pembersih lidahnya dengan sedikit pasta gigi. Cara membersihkannya sama, tarik sikat gigi pada permukaan lidah searah dari bagian dalam ke luar.
Ajaklah anak ke dokter gigi. Cukup penting membiasakan anak control ke dokter gigi sejak dini. Tujuannya selain gigi terawat dan ia tidak takut menjalani pemeriksaan rutin maupun pengobatan bila ada masalah seperti plak, karies, atau lainnya. Anjuran dokter, ajaklah anak ke dokter gigi sejak gigi pertamanya tanggal.

Kamis, 03 April 2008 di 03.28

0 Comments to "PENTINGNYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK"

Posting Komentar