Abdi Negara Yang Setia Bertugas
Banyak pilihan pekerjaan yang dapat menjadi tujuan cita-cita kita. Tetapi pegawai negeri sipil merupakan salah satu profesi yang selalu menjadi pilihan sebagian besar orang-orang. Tak ada salahnya dan sah-sah saja dengan pilihan tersebut. Dan untuk menjadi seorang abdi negara haruslah dibarengi dengan jiwa besar dalam mengemban tugas yang tentunya memerlukan tanggung jawab yang besar dari setiap individu-individu yang memilih menjadi pamong pada pemerintahan.
Negara sangat berterima kasih kepada abdi negara yang dengan kerja kerasnya telah mengemban tugas Negara selama bertahun-tahun. Sehingga beberapa diantara mereka layak mendapatkan penghargaan dari negara, berupa tanda kehormatan Satya Lencana 30 tahun. Berikut diantara mereka yang berkesempatan mendapatkan tanda penghormatan tersebut.
Purna Tugas Bukan Halangan, Mengabdi Untuk Kemanusiaan
Dr. Tawil Boneputra, Sp. B dari jauh tampak pasien berjubelan mengisi kursi tunggu di koridor depan ruangan OKB (Operasi Kamar Bedah) Rumah Sakit Aloei Saboe. Cat putih dinding rumah sakit ini terlihat sangat kontras dengan tirai penutup jendelanya yang berwarna violet muda. Begitu masuk ke ruangan ini tergambar jelas sebuah suasana nyaman, bersih, dan hening. Seperti itulah suasana yang ditangkap oleh crew Inflamas yang mencoba mendapatkan informasi dari Dr. Tawil Boneputra, Sp. B disela-sela kesibukannya di Rumah Sakit Aloei Saboe.
Dokter alumni Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanudin Makassar ini mengawali karirnya sebagai dokter umum di Puskesmas Bone, tanah kelahirannya.
Menuntut ilmu yang berguna adalah suatu hal yang dicintai Allah, senada dengan pepatah tuntutlah ilmu semenjak dalam buaian hingga ke liang lahat. Sepertinya dokter yang satu ini pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk terus menambah ilmu kedokterannya.
Naluri untuk terus mengembangkan potensi yang ada ditambah motivasi diri dan dukungan dari keluarga, dokter senior ini pun memutuskan untuk melanjutkan studinya. Spesialis Bedah merupakan pilihan mantap yang akan dilakoninya. Universitas Hasanudin Makassar kembali menjadi saksi perjalanan studinya. Setelah menyelesaikan studi spesialis bedahnya, Maret tahun 1982 ia menginjakkan kakinya di Gorontalo. Selanjutnya ditempatkan di Rumah Sakit Umum Gorontalo yang sekarang ini lebih kita kenal sebagai Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo. Memilih spesialis bedah sebagai pilihan studinya ternyata mempunyai alasan tersendiri. “Menjadi seorang dokter bedah, memiliki kepuasan tersendiri bagi saya. Setiap kali menyelesaikan sebuah tindakan operasi kepada pasien, saya sangat bersyukur sedikitnya dapat meringankan penderitaan mereka” ungkapnya. “Satunya lagi… profesi seorang dokter bedah tidak dapat diwakilkan kepada yang lainnya sehingga ilmu yang saya dapatkan betul-betul terimplementasi langsung kepada sasarannya” tambahnya lagi. Profesi dokter memang adalah profesi yang mulia, profesi yang tidak dapat dipisahkan dengan masalah kemanusiaan. Mengabdi lebih dari 30 tahun ternyata tidaklah sia-sia, negara menyematkan tanda kehormatan satya lencana sebagai tanda penghargaan atas sumbangsihnya kepada negara. Namun hal tersebut bukanlah akhir dari perjuangannya, sekalipun telah purna bakti ia masih tetap bersedia membantu sesama, terkait profesinya sebagai dokter spesialis bedah.
Dr. Tawil Boneputra, Sp. B mungkin merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang sukses dengan profesinya. Perjalanan panjangnya sebagai seorang dokter yang tentu saja tidak lepas dari berbagai macam aral, tak mematahkan semangatnya terus berbakti untuk kemanusiaan.
BIODATA
Nama : Dr. Tawil Boneputra, Sp. B
Nip : 140 069 111
Tempat Tanggal Lahir : Bone, 10 November 1947
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama Madya / IV D
Jabatan Terakhir : Kepala UPF Bedah
Instansi : BP-RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Imam Bonjol Kel. Limba B Kec. Kota Selatan
Pendidikan Terakhir : Dokter Spesialis Bedah
Tanda Kehormatan : Satya Lencana (30 tahun)
Banyak pilihan pekerjaan yang dapat menjadi tujuan cita-cita kita. Tetapi pegawai negeri sipil merupakan salah satu profesi yang selalu menjadi pilihan sebagian besar orang-orang. Tak ada salahnya dan sah-sah saja dengan pilihan tersebut. Dan untuk menjadi seorang abdi negara haruslah dibarengi dengan jiwa besar dalam mengemban tugas yang tentunya memerlukan tanggung jawab yang besar dari setiap individu-individu yang memilih menjadi pamong pada pemerintahan.
Negara sangat berterima kasih kepada abdi negara yang dengan kerja kerasnya telah mengemban tugas Negara selama bertahun-tahun. Sehingga beberapa diantara mereka layak mendapatkan penghargaan dari negara, berupa tanda kehormatan Satya Lencana 30 tahun. Berikut diantara mereka yang berkesempatan mendapatkan tanda penghormatan tersebut.
Purna Tugas Bukan Halangan, Mengabdi Untuk Kemanusiaan
Dr. Tawil Boneputra, Sp. B dari jauh tampak pasien berjubelan mengisi kursi tunggu di koridor depan ruangan OKB (Operasi Kamar Bedah) Rumah Sakit Aloei Saboe. Cat putih dinding rumah sakit ini terlihat sangat kontras dengan tirai penutup jendelanya yang berwarna violet muda. Begitu masuk ke ruangan ini tergambar jelas sebuah suasana nyaman, bersih, dan hening. Seperti itulah suasana yang ditangkap oleh crew Inflamas yang mencoba mendapatkan informasi dari Dr. Tawil Boneputra, Sp. B disela-sela kesibukannya di Rumah Sakit Aloei Saboe.
Dokter alumni Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanudin Makassar ini mengawali karirnya sebagai dokter umum di Puskesmas Bone, tanah kelahirannya.
Menuntut ilmu yang berguna adalah suatu hal yang dicintai Allah, senada dengan pepatah tuntutlah ilmu semenjak dalam buaian hingga ke liang lahat. Sepertinya dokter yang satu ini pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk terus menambah ilmu kedokterannya.
Naluri untuk terus mengembangkan potensi yang ada ditambah motivasi diri dan dukungan dari keluarga, dokter senior ini pun memutuskan untuk melanjutkan studinya. Spesialis Bedah merupakan pilihan mantap yang akan dilakoninya. Universitas Hasanudin Makassar kembali menjadi saksi perjalanan studinya. Setelah menyelesaikan studi spesialis bedahnya, Maret tahun 1982 ia menginjakkan kakinya di Gorontalo. Selanjutnya ditempatkan di Rumah Sakit Umum Gorontalo yang sekarang ini lebih kita kenal sebagai Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo. Memilih spesialis bedah sebagai pilihan studinya ternyata mempunyai alasan tersendiri. “Menjadi seorang dokter bedah, memiliki kepuasan tersendiri bagi saya. Setiap kali menyelesaikan sebuah tindakan operasi kepada pasien, saya sangat bersyukur sedikitnya dapat meringankan penderitaan mereka” ungkapnya. “Satunya lagi… profesi seorang dokter bedah tidak dapat diwakilkan kepada yang lainnya sehingga ilmu yang saya dapatkan betul-betul terimplementasi langsung kepada sasarannya” tambahnya lagi. Profesi dokter memang adalah profesi yang mulia, profesi yang tidak dapat dipisahkan dengan masalah kemanusiaan. Mengabdi lebih dari 30 tahun ternyata tidaklah sia-sia, negara menyematkan tanda kehormatan satya lencana sebagai tanda penghargaan atas sumbangsihnya kepada negara. Namun hal tersebut bukanlah akhir dari perjuangannya, sekalipun telah purna bakti ia masih tetap bersedia membantu sesama, terkait profesinya sebagai dokter spesialis bedah.
Dr. Tawil Boneputra, Sp. B mungkin merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang sukses dengan profesinya. Perjalanan panjangnya sebagai seorang dokter yang tentu saja tidak lepas dari berbagai macam aral, tak mematahkan semangatnya terus berbakti untuk kemanusiaan.
BIODATA
Nama : Dr. Tawil Boneputra, Sp. B
Nip : 140 069 111
Tempat Tanggal Lahir : Bone, 10 November 1947
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama Madya / IV D
Jabatan Terakhir : Kepala UPF Bedah
Instansi : BP-RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Imam Bonjol Kel. Limba B Kec. Kota Selatan
Pendidikan Terakhir : Dokter Spesialis Bedah
Tanda Kehormatan : Satya Lencana (30 tahun)
0 Comments to "TANDA KEHORMATAN SATYA LENCANA PENGABDIAN 30 TAHUN"